DPRD Nunukan Keluarkan Rekomendasi Terkait Persoalan Harga Rumput Laut

oleh
Rapat Dengar Pendapat di Ruang Ambalat 1 DPRD Nunukan

NUNUKAN – DPRD menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama massa unjuk rasa dari Asosiasi Petani Rumput Laut (APRL) dan Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Nunukan terkait tuntutan yang disampaikan oleh demonstran pada saat melakukan aksi didepan gedung DPRD Nunukan Senin, 15 Juli 2024 sekira pukul 09.00 Wita.

Setelah menyampaikan orasinya, pengunjuk rasa mendapat sambutan dari beberapa anggota DPRD Nunukan yang memberikan opsi agar massa berkenan duduk bersama membahas permasalhan yang menjadi tuntutan massa pada agenda RDP.

RDP dilakukan sekira pukul 10.00 Wita di Ruang Ambalat 1 DPRD Nunukan dihadiri oleh intansi pemerintah terkait yang juga mendengarkan dan berusaha memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh petani rumput laut terkait harga yang anjlok dan juga keamanan.

Sultan selaku kordinator aksi, menyampaikan maraknya pencurian serta pemotongan tali bettang juga menjadi keresahan bagi para petani.

“Tolong untuk lebih diperketat keamanan dilaut, karna para petani juga resah terhadap maraknya pencurian dan pemotongan tali bettang ini, sudah terlalu banyak kerugian yang kami alami ditambah lagi dengan anjloknya harga rumput, kalau bisa tolong disediakan anggaran untuk memperketat keamanan yang nanti bisa dikelola oleh Angkatan Laut yang wilayah kerjanya dilaut,” ujar Sultan.

Selain itu, Sultan juga mempermasalahkan terkait ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Nunukan lantaran para petani kerap harus mengantri berjam jam di SPBU bahkan, tak jarang juga ada petani yang dibatasi dengan jumlah BBM yang dibeli.

Bagi petani, BBM termasuk sebagai bahan pokok para petani dalam membudiday rumput laut miliknya.

“BBM ini bisa dibilang bahan pokok kami, tanpa BBM kami tidak bisa pergi kelaut untuk memantau rumput kami, kami juga menuntut agar pemerintah lebih memperhatikan terkait ketersediaan BBM yang cukup bagi para petani, kalau bisa bangunkan SPBU khusus petani,” harap Sultan.

Harga rumput laut yang tak kunjung ada kestabilan ini juga membuat para petani harus menjual barang-barang berharga agar dapat melanjutkan hidup, bahkan untuk makan keluarga juga tak sedikit petani harus menjual harta lainnya.

DPRD Nunukan melalui Wakil Ketua I DPRD Nunukan Saleh SE sekaligus memimpin RDP, menyampaikan, rekomendasi kepada pemerintah daerah terkait tuntutan yang disampaikan oleh para petani rumput laut, dalam hal ini rekomendasi akan diteruskan dan diawasi oleh DPRD Nunukan agar pemerintah daerah segera mencarikan solusi terkait probolematika harga rumput laut serta keamanan bagi pembudidaya rumput laut.

“DPRD Nunukan mengeluarkan rekomendasi kepada pemerintah serta OPD dan APH terkait, agar segera mencarikan win win solution terhadap permasalahan yang saat ini menjadi tututan dari pembudidaya rumput laut di Nunukan, diminta juga kepada pemerintah agar memberikan kuota BBM yang cukup guna memenuhi kebutuhan para petani rumput laut, untuk APH terkait dengan permasalahan keamanan budidaya rumput laut untuk lebih memperhatikan serta memberikan pengamanan terhadap maraknya pencurian serta pemotongan tali bettang yang dialami petani,” ujar Saleh menutup Rapat Dengar Pendapat.