TANJUNG SELOR – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Utara terus berupaya meningkatkan kapasitas pustakawan di tingkat pemerintah daerah maupun pemerintahan desa.
Langkah ini ditempuh untuk memastikan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat semakin relevan, inovatif, dan berdampak positif dalam mendukung peningkatan literasi serta kegemaran membaca masyarakat.
Kepala DPK Provinsi Kalimantan Utara, Ilham Zain, menegaskan bahwa peningkatan kapasitas pustakawan merupakan salah satu prioritas utama pihaknya. Untuk itu, DPK secara rutin mengadakan bimbingan teknis (bimtek) dengan materi yang selalu diperbarui sesuai kebutuhan masyarakat dan perkembangan teknologi.
“Pustakawan adalah ujung tombak dalam pelayanan informasi dan literasi masyarakat. Oleh karena itu, kami merasa perlu untuk memberikan pembekalan yang tepat, termasuk materi yang sesuai dengan perkembangan zaman, seperti digitalisasi, pengelolaan perpustakaan berbasis teknologi informasi, dan strategi pemberdayaan masyarakat,” ujar Ilham Zain, pada pekan ini.
Menurut Ilham, perpustakaan tidak lagi hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan koleksi buku, melainkan harus berkembang menjadi pusat aktivitas masyarakat.
“Kami ingin perpustakaan menjadi ruang publik yang inklusif, tempat masyarakat dapat belajar, berinovasi, dan mendapatkan solusi atas berbagai kebutuhan informasi. Dengan pustakawan yang mumpuni, hal ini bisa diwujudkan,” tambahnya.
Program bimtek diupayakan mencakup berbagai materi, mulai dari teknik pengelolaan koleksi, strategi peningkatan minat baca, hingga keterampilan komunikasi untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat.
Selain itu, pelatihan juga menekankan pentingnya kemampuan pustakawan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung pelayanan, seperti penggunaan aplikasi pengelolaan perpustakaan.
“Kami sadar bahwa teknologi terus berkembang pesat. Oleh karena itu, pustakawan perlu dibekali kemampuan untuk mengikuti perkembangan ini agar tetap relevan dengan kebutuhan zaman,” kata Ilham.
“Selain pengelolaan perpustakaan, kami juga mendorong pustakawan untuk menciptakan program-program berbasis pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan keterampilan praktis dan kegiatan edukatif lainnya. Dengan begitu, perpustakaan dapat menjadi agen perubahan di masyarakat,” jelasnya menambahkan.
Ilham Zain juga menambahkan bahwa pelatihan semacam ini akan terus dilakukan secara berkesinambungan.
“Ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi bagian dari komitmen kami untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia di Kalimantan Utara. Literasi adalah fondasi utama dalam menghadapi tantangan global, dan pustakawan adalah salah satu elemen penting untuk mencapainya,” pungkasnya. (Adv)