Konsul RI Tawau Dampingi Kunjungan Kapolda

Siap Bantu Kesepakatan Kerja Sama dengan Polisi Sabah

banner 728x90

SABAH – Kepala Polisi Daerah (Polda) Kalimantan Utara, Inspektur Jendral Polisi Haru Sudwijanto beserta rombongan melakukan kunjungan ke pulau Sabah, Malaysia, dalam kunjungannya, Kapolda turut didampingi oleh Konsul RI di Tawau, Aris heru utomo.

Kapolda Kaltara dan rombongan sendiri berada di Tawau dalam rangka kembali ke Tanjung Selor, setelah menghadiri pertemuan dengan Pesuruhjaya (Kepala) Polisi Kontinjen Sabah CP Datuk Jauteh bin Dikun di Ibu Pejabat Polis Kontijen (IPK) Kota Kinabalu, 28 April 2025.

banner 728x90

Konsul RI Tawau, Aris Heru Utomo menyampaiakan, pihaknya turut mengajak Kapolda Kaltara singgah di Teras Pancasila dan mengenalkan keberadaan Teras Pancasila sebagai tempat kreatif untuk pembinaan WNI di Tawau, terutama tempat untuk menyosialisasikan dasar negara Pancasila dan wawasan kebangsaan serta berbagai permasalahan lainnya sepertipendidikan, kesehatan masyarakat ataupun pencegahan tindak pidana kriminal (narkoba).

“Setiap menjelang pelayanan kekonsuleran dan keimigrasian setiap pukul 09.00 pagi, kita selalu mengadakan kegiatan ”Greeting before Service”, Kapolda juga kita ajak turut dalam kegiatan ini,” ujar Aris Heru Utomo.

Lwbih lanjut Heru menjelaskan, dalam kegiatan yang juga disiarkan langsung di akun Facebook Konsulat RI tersebut, secara bergantian para Home Staff Konsulat RI Tawau memberikan penjelasan kepada para WNI mengenai segala hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Perwakilan R Idi Tawau, terutama yang terkait dengan tugas pelindungan bagi WN dan masalah kekonsuleran dan keimigrasian.

“Dalam kesempatan ini, bapak Kapolda Kaltara juga berkesempatan untuk menyampaikan amanat mengenai pentingnya para WNI untuk menjaga keamanan diri pribadi dan keluarga serta lingkungannya dari kemungkinan terlibat suatu tindak pidana, baik disadari ataupun tanpa disadari, seperti keterlibatan tindak pidana perdagangan orang atau narkoba (baik sebagai pengguna ataupun penjual),” jelas Heru.

Heru mengatakan, seusai memberikan amanat pada kegiatan “Greeting before Servioce” dan berdialog dengan beberapa WNI, acara dilanjutkan dengan sarapan bersama di Ruang Nusantara dan berbincang mengenai berbagai masalah keamanan dan ketertiban masyarakat dan upaya bersama yang dapat dilakukan dalam mencegah hadirnya ancaman bagi keamanan dan ketertiban masyarakat dan menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif.

“Kita juga menyampaikan beberapa informasi antara lain mengenai telah ditetapkannya Konsulat RI Tawau sebagai Perwakilan Perlindungan Terpadu bersama dengan 28 Perwakilan RI di luar negeri lainnya oleh Menteri Luar Negeri RI pada Januari 2025.

Menurut Heru, penetapan Konsulat RI Tawau sebagai Perwakilan Pelindungan Terpadu memberikan penegasan kepada Konsulat RI Tawau bahwa tugas utamanya adalah melindungi WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) di luar negeri. Tugas ini mencakup pemberian bantuan hukum, bantuan sosial, pemulangan jenazah, dan pengurusan administrasi terkait. Selain itu, mereka juga memantau perkembangan setiap WNI/BHI, baik yang tercatat maupun tidak, dan memberikan perlindungan sesuai ketentuan yang berlaku.

“Sesuai data kita dari SIMKIM tercatat sekitar 172.000 WNI terdaftar (documented) yang bekerja dan menetap di Tawau. Di luar jumlah tersebut, diperkirakan terdapat WNI tidak terdaftar (undocumented) yang jumlahnya jauh lebih besar lagi dan masuk ke Sabah secara ilegal. Dengan besarnya jumlah WNI yang tidak terdaftar, besar pula potensi ancaman keamanan dan keselamatan terhadap mereka dan memunculkan kesulitan bagi kami dalam memberikan pelindungan yang maksimal,” tuturnya.

Terlebih lagi, Heru mengatakan bahwa pihaknya kesulitan apabila bekerja sendiri tanpa dukungan dan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan pihak kepolisian, baik di Indonesia maupun di Sabah.

“Oleh karena itu, kita menyambut baik pertemuan antara Kapolda Kaltara dengan IPK Sabah di Kota Kinabalu sebagai upaya untuk meningkatkan kerja sama antara Polda Kaltara dengan Kepolisian Sabah. Pertemuan itu sendiri merupakan inisiasi kita pada awal tahun 2025 ini guna membuka kerja sama kepolisian Indonesia dengan Sabah,” katanya.

Pertemuan antara petinggi kepolisian ini sangat penting untuk dilakukan mengingat pertemuan terakhir dengan kepolisian Sabah dilakukan pada tahun 2015 dimana pada saat itu Polda Kaltara belum terbentuk dan masih menjadi bagian dari Polda Kalimantan Timur.

“Kami senang bahwa pada akhirnya pertemuan awal antar kedua pimpinan kepolisian di Indonesia dan Sabah dapat terwujud. Kami berharap pertemuan ini akan segera ditindaklanjuti dengan pertemuan di tingkat teknis (direktur) dan diharapkan pula dapat dihasilkan suatu kesepakatan bersama dalam waktu dekat ini. Untuk itu, Konsulat RI Tawau siap memberi dukungan substantif guna tercapainya suatu kesepakatan kerjasama antara Polda Kaltara dengan Kepolisian Sabah”, lanjut Heru.

Sementara itu dalam sambutannya, Kapolda Kaltara, Irjen. Pol. Haru Sudwijanto menyampaikan hasil pertemuannya dengan Pesuruhjaya IPK Sabah pada 28 April 2025 di Kota Kinabalu. Menurut Kapolda Kaltara, pertemuan di Kota Kinabalu tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan Pesuruhjaya IPK Sabah CP Datuk Jauteh bin Dikun ke Tanjung Selor, Februari 2025.

“Dalam pertemuan di Kota Kinabalu ini disepakati mengenai perlunya kerja sama penanganan kejahatan lintas negara yang antara lain mencakup tukar menukar informasi dan pengungkapan bersama penangkapan suatu tindak kejahatan, pencegahan dan pemberatasan kejahatan narkotika dan tindak pidana perdagangan orang, patroli keamanan dan ketertiban bersama di wilayah perbatasan laut dan kerja sama pendidikan dan pelatihan kepolisian,” pungkasnya.

banner 728x90